Ide Cerita Film Karya Saya (Sebagai Sutradara)

SINOPSIS KOMEDI
RUMAH TANGGA MASA KINI

Cerita pendek
Prolog
Film Comedy Indonesia “Rumah tangga masa kini” menceritakan tentang sepasang suami istri yang bernama Ongki (suami) dan Azizah Al-Hafidz (istri) yang merantau dari kampung pindah ke Palembang. Mereka tinggal di kost milik tante Salmah (bibiknya), istri dari om Cahyo (kakak dari ayahnya Ongki). Karena kebutuhan hidup di kota metropolitan yang cukup mahal, sepasang suami istri tersebut memutuskan untuk mencari pekerjaan dan akhirnya mereka mendapatkan pekerjaan. Ongki bekerja sebagai pegawai biasa di Yayasan, sedangkan istrinya bekerja sebagai biro BPJS milik pemerintah.
Inilah awal dari masalah yang akan mereka hadapi, ketika Azizah (istri Ongki) menawarkan Jaminan Asuransi Ketenagakerjaan kepada suaminya dengan nada agak sedikit mengancam.
(Ketika sang suami baru saja naik jabatan di kantornya, rasa bahagia ingin menyampaikan kepada istrinya, ketika sesampainya dirumah langsung disodorkan ajakan dari istri).
Dialog :
Scene 1
Ongki pulang dari kantor
Ongki : ” Assalaamu’alaikum, mi.. mami… ”. (teriak Ongki memangggil istrinya)
Azizah : ” Wa’alaikum salam wr.wb (sambil menyalami suaminya) eehhh… papi sudah pulang ? koq keliatannya seneng banget pi lagi bahagia ya ? “. (tanya Azizah sedikit penasaran)
Ongki : “ Iya mi, papi punya kejutan untuk mami”. (sambil tersenyum senang)
Azizah : “ Apaan si pi, mami jadi penasaran deh, ayo cepetan cerita “.
Ongki: “ Sabar dong mi, ambilin papi air minum dulu gih, papi haus “.  (sambil memegang lehernya yang memang kering)
Azizah : “ Iya, tunggu sebentar ya pi “. (menuju kedapur)
Azizah : “ Ini pi minumnya, “ (dan duduk disamping Ongki)
Ongki : “ Alhamdulillah papi sekarang diangkat sebagai kepala biro diyayasan mi, “ (sambil menunjukkan SK atasannya)
Azizah : “ Alhamdulillah… kalo begitu papi, mami masukin di program BPJS Asuransi Ketenagakerjaan ya pi ? ”. (ucap Azizah girang)
Ongki : “ Bisa ya mi ? ”. ( tanya Ongki penasaran)
Azizah : “ Ya bisalah pi, papi kan sekarang sudah naik jadi kepala biro, nah tinggal papi kumpulin aja tu teman-teman papi dan sekalian ajak semuanya untuk gabung ”. (rayu Azizah)
Ongki :  “ Gimana ya mi, hmm… sebentar ya papi tanya dulu sama yang lain ”.
Azizah : “ Pokoknya harus ikut semua! kalau ga... !! ”. (teriak Azizah)
Ongki : “ Kalau gak kenapa mi ? ”.
Azizah : “ Kalau gak, mami langsung pulang ke kampung, biar papi sendiri aja disini ”. (sambil melengos kearah yang lain).
Ongki : “ Yaah.. jangan ngambek dong mi, iya deh.. papi coba “.(rayu Ongki).
#####
Lalu ketika pagi tiba, Ongki berangkat ke kantor seperti biasa namun dengan perasaan sedikit khawatir, setelah sesampainya di kantor perasaan yang ditakutkan terjadi. Teman-temannya tidak ada yang mau ikut, alasannya beragam ada yang gak bisa karena banyak kebutuhan, ada yang gak percaya sama BPJS dan ada juga yang sudah ikut asuransi lain.
Lalu Ongki menghadap pimpinan.
Scere 2
Ongki : “Maaf pak, kalau boleh saya mau pinjam uang untuk kebutuhan rumah tangga ”.
Agri : “ Tidak usah pinjam, karna kamu kerjanya bagus jadi saya gaji kamu lebih awa l”.
Ongki : “ Makasih pak”.
Agri : “ Iya, saya senang sama kamu, kerja kamu totalitas, makanya baru beberapa bulan langsung saya angkat menjadi kepala biro pemasaran ”.
Kemudian Ongki kembali ke meja kerjanya, terlihat dari kejauhan teman satu kantor menghampirinya ketika Ongki sedang menghitung gaji.
Scere 3
Heni :  “ Wah sudah gajian aja ni bang?? ”.
Ongki:  “ Iya Hen, tadi abang coba minjam uang sama bos,  tapi syukur bos kita baik saya di kasih lebih awal gajian ”.
Heni:  “ Mantap tu bang,  kami masih seminggu lagi ni ”.
Ongki: “ Iya Hen, ini aja gaji abang pas abang hitung sisa pegangan cuma 100 ribu ”.
Heni:  “ Kok gitu bang ? ”.
Ongki: “Iya Belanja istri 500 ribu, untuk Asuransi BPJS 500 ribu, perlengkapan dapur 300 ribu, setoran motor 300 ribu, uang sekolah anak 200 ribu, pempers, susu, dan bedak bayi 150 ribu, bayar listrik 200 ribu, bayar air 100 ribu, service motor 200 ribu, bensin motor 200 ribu, bayar TV kabel dan internet 150 ribu, iuran keamanan 50 ribu, iuran sampah 50 ribu sisa 100 ribu.
Heni: “ Banyak banget ya bang! ”.
Ongki:” Iya, Alhamdulillah kontrakan tidak bayar punya bibik sendiri ”.
Kemudian Ongki terpikir rencana baru kepada istrinya, keesokan harinya Ongki bertemu lagi dengan Heni pada jam istirahat kantor.
Scere 4
Heni: “Kok hari ini beda bang! terlihat dari muka kayak baru dapat uang kaget ”.
Ongki: “Jadi gini ceritanya Hen, pas pulang dari kantor kemaren abang ajak istri diskusi ”.
(Diskusi Ongki bersama istri)
Ongki: “ Mi ini sisa gaji papi bulan ini, kebutuhan yang lain sudah papi bayar ”.
Azizah: “ Kok tinggal segini pi biasanya banyak, kalau gini gimana mau bayar arisan di kelurahan ?”
Ongki: “ Lagian mimi sich banyak maunya, ya sudah sini uang mami papi gabungin, (sambil mengambil uang mami yang kebetulan sedang dipegang saat itu) nah sekarang uang papi banyak lagi sudah gabung sama mami ”. ( sambil tersenyum bahagia)
( Lanjutan obrolan bersama Heni )
Ongki:  “ Jadi gitu Hen ceritanya ”.
Heni:  “ Lucu dan cerdas si abang ”.
Endingnya..
Kali ini ketika jam pulang kerja bukan Ongki saja yang pulang dengan muka cerita seisi kantor pun ikut tersenyum semuanya, ketika rapat kantor, pas mau pulang giliran Heni presentasi di depan bos dan kawan-kawannya lagi bahas laporan anggaran kantor dia buat terakhir cerita kisah nyata cerita inspiratif Ongki.
Selesai.
Genre: Comedy
Sutradara: Alfan Muttaqin
Produser: Heni Luspita
Penulis: Alfan Muttaqin
Produksi: HOLFAZ PRODUCTION
Pemain Film:
Azizah Al Hafidz: Sebagai istri
Ongki: Sebagai suami
Agri: Sebagai bos Ongki
Heni Luspita: Sebagai teman Ongki

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Terapi Langit, Garisdua dengan Do'a Bag 1

Mereview Bab 5 "Kendala Menghimpun Berita"

Membedah Unsur-Unsur Film