MEREVIEW TAHAPAN PRODUKSI FILM

TAHAPAN PRODUKSI FILM: 

Ratusan anak tangga yang musti dilalui
A. Tahapan produksi Film
Ada 3 Tahap besar yang sebenarnya merupakan tahap utama dalam membuat film yaitu:
1. Tahap Pra Produksi
  Tahap ini meliputi semua kegiatan yang harus dilakukan sebelum pengambilan gambar (shooting). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persiapan yang harus dilakukan.
Pertama, jenis film yang hendak dibuat. Setiap jenis film memerlukan persiapan yang berbeda dengan jenis film lainnya, sebagai contoh, film kolosal tentu saja membutuhkan persiapan yang rumit dan membutuhkan koordinasi tinggi dalam mengelola pemainnya. Sementara film kartun akan membutuhkan persiapan yang matang dalam pembuatan karakter dan pembuatan gambar yang setiap detiknya memerlukan sekitar 30 gambar.
Kedua,  tipe produser. Perbedaan tipe produser mempengaruhi peran sutradara dalam proses pembuatan film. Tipe produser yang terlibat penuh sering menjadikan sutradara sekedar sebagai tukang yang memenuhi permintaan produser. Sedangkan tipe produser yang kooperatif menjadikan sutradara mempunyai wewenang penuh dalam proses kreatif pembuatan film
a. Tahap Perencanaan Pra Produksi
  Tahap perencanaan pra produksi adalah tahap dimana semua pekerjaan substansial atau kreatif yang berhubungan dengan naskah dilakukan tahap demi tahap. Tahap ini meliputi:
   1. Ide
  Ide adalah gagasan dasar tentang subyek yang akan di filmkan dan biasanya sudah mengandung tema dan sudut pandang tertentu mengenai subyek tersebut.
Adalah Sherina, seorang gadis kecil yang sering diusili teman sekolahnya yang bernama sadam. Sherina yang senang bernyanyi ini 'terpaksa' menolong sadam dalam sebuah kasus penculikan terhadap mereka.
   2. Sinopsis
  Sinopsis adalah tulisan ringkas mengenai garis besar pikiran, cerita atau adegan pokok dari cerita yang akan di filmkan
Contoh: Sinopsis petualangan Sherina
Sherina adalah seorang gadis cilik yang cerdas, enerjik dan senang menyanyi, ia tinggal di jakarta bersama orang tuanya, Bapak dan Ibu Darmawan. Namun Sherina harus meninggalkan sahabat sahabatnya ketika ayahnya diterima di perkebunan sayur milik pak Ardiwilaga di Lembang.
   3. Treatment
  Treatment merupakan pengembangan lebih lanjut dari sinopsis yang membuat statement naratif tentang plot dan deskripsi karakter-karakter utama serta lokasi yang akan di gunakan. Biasanya beberapa contoh dialog kunci sudah di cantumkan.
   4. First Draft Script
  Naskah awal yang biasa disebut dengan skenario ini sudah merupakan bagian yang lebih detail dibandingkan dengan treatment karena memuat seluruh dialog dan posisi kamera serta deskripsi aksi setiap sekuen. Menurut W.B. Adams: "Skenario merupakan ide film/cerita yang di rancang secara verbal dalam bentuk tulisan yang mana menjadi basis rencana pengambilan gambar (shooting)".
Elemen-elemen penting yang harus diperhatiakan dalam penulisan sebuah skenario meliputi:
1.Lokasi
2.Karakter
3.Action/Aksi atau adegan
4.Imagery
5.Dialog
6.Narasi/Voice-Over
7.Supportive elements
8.Camera Instruction
   5. Revised Script
  Merupakan skrip atau naskah yang telah direvisi berdasarkan saran-saran atau masukan yang mungkin datang dari produser, aktor, sutradara, konsultan ahli atau tenaga kreatif lainnya.
   6. Polish Script
  Script yang sudah mengalami penambahan atau pengurangan screne atau sekwen, dialog, posisi kamera,  teknik editing dll
   7. Storyboard
  Merupakan formulasi naskah dalam bentuk kata dan gambar yang membagi adegan yang akan di sajikan dalam bentuk gambar berurutan yang disertai deskripsi singkat adegan dan audio. Gambar yang ada dalam storyboard biasanya sudah sekaligus menunjukkan pembingkaian gambar dan ekpresi pemain.
b. Tahap perencanaan produksi
Menyiapkan Setumpuk List
   1. Scheduling
  Merupakan penjadwalan seluruh tahap yang akan dikerjakan dalam sebuah produksi yang dimulai dari pra produksi, produksi hingga paska produksi.
   2. Budgeting
  Pembuatan rencana anggaran sangat diperlukan untuk memperkirakan seluruh biaya yang akan digunakan dalam produksi secara keseluruhan. Dalam pembuatan biaya produksi ini terdapat dua jenis orientasi anggaran yaitu Financial oriented yaitu jika perencanaan biaya produksi didasarkan dan berpatok pada jumlah dana yang tersedia. Sehingga mau tidak mau seluruh komponen biaya produksi yang ada akan menyesuaikan dengan segala keterbatasan yang ada. Kemudian anggaran Quality Oriented yaitu jika perencanaan biaya produksi didasarkan atas tercapainya kualitas maksimal dari sebuah hasil produksi film.
   3. Location Hunting
  Pembuatan daftar lokasi ini sangat diperlukan untuk shooting terutama untuk menentukan equiptment yang akan di gunakan seperti property, set, kamera, lighting, filter, reflektor, generator set maupun peralatan lain yang sangat bergantung pada lokasi yang akan digunakan. Pembuatan daftar lokasi ini menjadi tanggung jawab Manajer lokasi atau location manager.
   4. Equipment
  Yang termasuk dalam perlengkapan shooting ini adalah bahan baku seperti kaset atau film, kamera, mikropon, lighting, kaset/film, monitor TV, assecories kamera, Vtr dll sesuai dengan kebutuhan naskah. Dalam setiap jenis peralatan yang dibutuhkan perlu dicantumkan adalah tipe, jumlah peralatan, dan kemungkinan untuk menggunakan peralatan sendiri maupun menyewa.
Pembuatan daftar peralatan ini ini biasanya dilakukan oleh manajer produksi atas permintaan sutradara dan director of photography atau penata kamera.
   5. Set and Property Preparing
  Pembuatan set list yang meliputi bentuk dan tempat dimana set akan dibangun ini disusun oleh set Designer berdasarkan naskah dan keinginan penata artistik, sutradara serta penata kamera.
   6. Wardrobe and make up Preparing
  Persiapan baju atau kostum yang diperlukan agar sesuai dengan naskah disusun oleh costume designer dengan memberi catatan dengan jenis baju, asal baju menyewa, baju artis atau membuat baru dll. Catatan yang sama juga disusun oleh make Up Artist yang memberi catatan pada jenis make up (natural, party-type, art dll) pekerjaan ini juga dilakukan pula oleh Hairstylist dengan hairstlyle list nya.
   7. Crew Assembling
  Pembuatan teamwork atau crew baik yang masuk dalam tim produksi inti; yang bisa di bayar atau dikontrak bulanan atau per proyek maupun tim produksi tambahan yang dibayar harian menjadi tanggung jawab produser dengan masukan dari sutradara dan penata kamera.
Pembuatan teamwork yang baik tentu saja juga disertai dengan sistem pembagian kerja serta sistem pengajian yang jelas.
   8. Administrasi/surat menyurat/ijin/kontrak
  Semua urusan administrasi yang berupa surat menyurat baik untuk keperluan menyewa peralatan, memperoleh izin penggunaan lokasi tertentu,  pembuatan kontrak. Tugas yang berhubungan dengan clerical-type-task ini dilakukan produser dan sekretarisnya. Dalam tahap ini, setelah semua kontrak talent ditandatangani, maka produser dibantu dengan cast atau talent Coordinator membuat cast list yang memuat daftar nama talent dan peran yang dimainkannya.
2. Tahap Produksi
Bermain dengan kamera, tahap produksi adalah proses perekaman baik gambar maupun suara secara langsung maupun terpisah, dalam tahap produksi dikenal beberapa tipe produksi yaitu
1.single-system production
2.Double-system production
Freme Cutting Point/ ukuran gambar
1.Extreme Close Up/ECU/XCU
Shot detail suatu objek, contoh mata
2.Big Close Up/BCU/Tight Close Up
Shot sangat dekat ex: keseluruhan tinggi kepala memenuhi layar
3.close Up/CU/full Close Up
Shot dekat ex:  dari leher atau bahu sampai sedikit diatas kepala
4.medium Close Up/MCU/Bush Shot
Shot agak dekat ex:  memotong tubuh dari dada hingga kepala
5.Medium Shot
Shot agak dekat sekitar 1/2 dari subyek, ex: dari pinggang sampai ke kaki
6.Knee Shot/KS/medium long shot
Shot tiga seperempat obyek, ex: dari lutut sampai kepala
7.full shot/FS
shot obyek secara penuh, ex:  dari kaki sampai kepala
8. Long Shot/LS
Shot jauh untuk menampilkan obyek secara keseluruhan ex: seorang yang sedang berdiri di taman
9.Extreme Long shot/ELS
Shot sangat jauh yang memperlihatkan subyek lebih kecil dari backgroundnya
Gerakan kamera
Panning(Pan Right,Pan Left) Yaitu pergerakan kamera secara horisontal tanpa mengubah posisi kamera. Disebut dengan pan right jika kamera bergerak dari kiri ke kanan secara horisontal dan sebaliknya.
Tilting (Tilt Up,  Tilt Down)
Berbeda dengan Panning, gerakan yang disebut Tilting adalah pergerakan kamera secara Vertikal tanpa mengubah posisi kamera.
Dolling/Track
Adalah pergerakan kamera mendekati atau menjauh objek baik handheld dengan tripod maupun dengan menggunakan Dolly atau rel.
Arch/Arching (Arch left, Arch right)
Pergerakan kamera Dolly atau track yang mengitari subyek biasanya disebut dengan arching atau revolve tracking adalah gerakan kamera dimana kamera seolah olah berusaha membuat lingkaran virtual atas subyek yang ada ditengahnya
Follow Tracking (follow track right, follow track left)
Pergerakan kamera Dolly atau track yang dilakukan dimana kamera bergerak sejajar dengan gerakan dari objeknya.
Tahap produksi:
a. Video Recording
b. Audio Recording
c. Graphic and Animation Production
3. Tahap Paska Produksi
a. Off line editing
  Pada saat off line editing seluruh gambar yang sudah diambil pada saat shooting dimasukkan dalam mesin editing. Seringkali disebut dengan rough editing ini biasanya penggabungan gambar masih terlihat kasar dan biasanya belum diberi transisi gambar.
b. On line editing
  Berdasarkan hasil dari off line editing maka dilakukan tahap editing on line yang menambahkan transisi dalam penggabungan gambar.
c. Titling/ Sub titling
  Apabila diperlukan dalam proses on line editing ini juga ditambahkan tittling atau judul ataupun subtitle atau sub judul yang dibutuhkan sesuai dengan naskah atau skenario.
d. Animations
Sama dengan penambahan tittling atau sub tittling dalam proses ini juga biasa saja dimasukkan hasil animasi yang sudah dibuat dalam tahap produksi sesuai dengan skenario.
e. Special Effects
  Setelah semua gambar menyatu sesuai dengan urutan dalam naskah maka apabila diperlukan bisa bila ditambahkan spesial effect seperti pijar api, sinar dengan berbagai warna sebagainya.
f. Audio Editing:
  Setelah semua unsur video selesai disatukan, proses brikutnya adalah mengedit audio dengan menyesuaikan dengan gambar yang sudah di edit. Adapun unsur audio yang diedit adalah:
  1. Narasi
  2. Atsmosphere
  3. Sound efek
  4. Ilustrasi musik
  5. Dubbing
g. Mixing
  Setelah semua proses editing on line baik berupa penyatuan unsur video maupun audio, tahap paling akhir dalam tahap pasca produksi ini adalah proses mixing. Proses ini berusaha membuat keseimbangan semua unsur baik gambar maupun suara agar jelas, rapi dan sinkron antara gambar dengan suara maupun antara unsur suara dengan suara lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Terapi Langit, Garisdua dengan Do'a Bag 1

Mereview Bab 5 "Kendala Menghimpun Berita"

Membedah Unsur-Unsur Film