STRUKTUR BERCERITA DALAM FILM

STRUKTUR BERCERITA DALAM FILM

A. Pola Naratif
1. Struktur Naratif
yaitu film yang menggunakan struktur bercerita yang menyampaikan sebuah kisah atau pesan tertentu dimana biasanya cara berceritanya menggunakan urutan kronologis peristiwa. Meskipun begitu, tidak tertutup kemungkinan penggunaan pola flashback.
2. Proses penulisan pola naratif
1. Basic story idea, yaitu membuat ide dasar
2. Narrative synopsis outline, yaitu membuat ringkasan cerita
3. Scene outline/ scene breakdown, yaitu membagi ringkasan cerita kedalam beberapa sekmen
4. First draft, yaitu naskah pertama yang dibuat oleh penulis
5. Final draft script, yaitu naskah final yang ditulis
Secara rinciLinda J Cowgill memberikan tahap demi tahap bagaimana proses membuat naskah untuk film naratif yang terbagi atas langkah awal, tengah dan akhir.
Pada tahap awal dimulai dengan membahas detil untuk menggodok ide cerita, menata karakter dan emosi serta membuat plot cerita.
Pada tahap tengah problem sudah mulai dimunculkan serta membuat dramatisasi visual, kejutan-kejutan, membuat klimaks cerita dan penyelesaian.
Tahap terakhir menjaga fokus cerita agar tidak melebar keluar dari cerita dasar.
3. Cerita dasar/basic story
adalah outline untuk screenplay/skenario yang biasanya menyajikan informasi sebagai berikut :
1. Waktu dan tempat dimana kisah terjadi
2. Cerita/ kisah tentang siapa
3. Konflik yang mengawali cerita
4.Perkembangan plot cerita
5. Klimaks cerita dan penyelesaiannya.
4. Teknik naratif
a. Exposition,
yaitu memberi atau menyampaikan informasi secara normal berurutan satu sama lain sehingga mudah dipahami.
b. Preparation,
yaitu menyusun cerita dengan action atau peristiwa khusus dari obyek atau karakter yang spesial.
c. Foreshadowing,
yaitu kisah, action dan peristiwa yang disusun dengan memutar balik atau tak berurutan.
d. Plant,
yaitu objek atau karakter diperkenalkan lebih dahulu diawal cerita baru kemudian disusun ceritanya dibelakang.
5. Point of view
a. The first person
Pengarang menggunakan sudut dirinya sendiri dalam bercerita dengan menggunakan kata ganti 'saya'.
b. Omniscient
Pengarang menggunakan variasi point of view dari beberapa tokoh yang ada didalam cerita.
c. Scienic/ objective
Pengarang tidak menunjukkan bahwa dirinya tidak terlibat dalam cerita.
d. Dencentral intelligence
Pengarang menceritakan kisah melalui karakter spesial 'dia'
B. Pola non naratif
Adalah film yang tidak mengandung cerita atau kisab sama sekali.
Beberapa bentuk film non naratif :
1. Film kategoris
yaitu membagi subyek ke dalam bagian atau kategori.
2. Film reloris
yaitu meyakinkan sebuah argumen kepada penonton yang disertai dengan bukti-bukti yang mendukung argumen kita.
3. Film abstrak
membawa penonton dalam gambaran yang abstrak dan tidak lazim dalam penggunaan visualisasinya maupun suaranya.
4. Film Asosiatif
Membuat pencitraan tentang obyek film dengan membuat visualisasi dan audio yang mendukung.
C. Kasus: Proses penulisan skenario ada apa dengan cinta ?
Proses penulisan dengan pola narasi seperti yang telah dijelaskan diatas mengalami pengembangan dari ide cerita dasar.
Pengembangan disini tentu saja selainkan mengembangkan ide cerita juga penggunaan teknik bercerita serta pemilihan sudut pandang dalam bertutur. Seluruh proses penulisan naskah ini bukanlah sebuah proses yang instant yang hanya dengan semalam bisa diselesaikan.
Oleh karena itu sangatlah tidak heran jika pengembangan skenario ada apa dengan cinta baru mencapai tahap final setelah 8 kali revisi dengan menghabiskan waktu selama 9 bulan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Terapi Langit, Garisdua dengan Do'a Bag 1

Mereview Bab 5 "Kendala Menghimpun Berita"

Membedah Unsur-Unsur Film