Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

NOBAR FILM SHAZAM DI OPI MALL

Gambar
NOBAR DI OPI MALL BERSAMA DOSEN DAN TEMAN-TEMAN Keluar dari rutinitas perkuliahan kampus, walaupun keluar dari jam ngampus mahasiswa ilmu komunikasi nonton barang bersama Dosen Ibu Sumarni Bayu Anita,S.Sos,MA bersama asisten pribadinya Aruni Shafa Qurniawan dengan film shazam di opi mall jakabaring memahami langsung tentang sinematografi Pulang Pergi Naik LRT Palembang dengan Jurusan Palembang Icon-Opi Mall Jakabaring. Tak lupa pula Setelah Nonton sebelum pulang kita Makan Barang di Ayam Grepek depan Opi Mall keseruan yang kami rasakan ketika tawa lepas dari para penonton di dalam studio film nya keren dan seru dalam satu film terdapat banyak dimasukin Genre film ada comedy nya ada drama dan yg terpenting Action nya yang luar biasa kurang lebih ini Sinopsis nya kisahnya berawal ketika Thaddeus Sivana (Pemeran penjahat) bersama kaka dan ayahnya berkendaraan tiba tiba Thaddeus merasa ada di dunia lain dan di tanya oleh anggota Dewan penyihir yang terakhir dia pingin menc

SEMINAR CAFIFEST 2019

Gambar
SEMINAR CAFIFEST 2019 Narasumber 1 Bapak Dilmai Putra S.Sn, M.Sn menjelaskan tentang BERKENALAN DENGAN FILM Memahami Film Film Merupakan cabang seni yang paling terakhir, tetapi juga yang paling dinamis dan mempunyai dampak yang lebih besar dalam waktu yang relatif singkat. Peradaban penting dalam sejarah Film Abad ke-2 dengan ditemukannya tulisan yang berpola linear. mengakibatkan budaya tulis baca menjadi pengendali utama peradaban. Akhir Abad ke-19 penemuan teknologi imaji, yang berawal dari kamera foto dan berkembang lebih jauh menjadi teknologi sinematik. PERKEMBANGAN Film PENDEK 1900 Histori 1 Munculnya karya karya film yang pada masa itu dikenal dengan istilah 'Motion Picture' atau 'Gambar Bergerak' 1908 Histori 2 Amerika membentuk sebuah badan kesepakatan yang disebut The Motion Picture Patents Company (MPPC) 1913 Histori 3 Perusahaan perusahaan produksi kecil yang tidak diakui dalam perjanjian MPPC tahun 1908 semakin tersisih dan akhirnya

4 CERITA PENGALAMAN BUAT FILM

Gambar
4 CERITA PENGALAMAN BUAT FILM Pengalaman saya ketika pertama kali mebuat film pendek langsung buat 5 film yang semua nya ber genre beda beda ada action, comedy, drama, legend, dan terakhir horror. Film ini saya buat bersama teman teman satu kelompok di kampus Stisipol candradimuka jurusan ilmu komunikasi. Tujuan dari pembuatan film adalah sebagai tugas akhir semester yang diberikan oleh Dosen Mata kuliah Sinematografi 1. Ide Cerita Film Keesokan harinya setelah diberi tugas membuat film kami satu kelompok pun membuat janji, untuk berkumpul memikirkan ide cerita film yang akan kami buat bersama sama, pertemuan itu menghasilkan sebuah kesepakatan pembuatan nama team dibuatlah "HOLFAZ FILM" yang kami ambil dari nama nama kami sekelompok Heni Ongki aLfan Fahri AziZah dan kami juga membuat cerita masing masing Heni di berikan tugas buat cerita Legend sedangkan Ongki dapat Drama saya sendiri kebagian Comedy, Fahri Action sedangkan Azizah dapat film Horror 2. Pembuata

REVIEW FILM AVENGERS: ANDGAME

Gambar
REVIEW FILM AVENGERS: ANDGAME Infinity Wars menghadirkan perang di tanah Titan, planet Thanos. Tony Stark alias Iron Man adalah pencetusnya. Ia bernegoisasi dengan Dr. Strange untuk membawa perang tersebut ke tempat Thanos. Hasilnya? Avengers kalah. Frustasi, lelah secara fisik dan emosi adalah tumbalnya. Semuanya hanya bisa meratapi apa yang sudah mereka lakukan. Steve Rogers (Captain America), Natasha Romanoff, Thor, Dr. Banner (Hulk), Rhode (War Machine) tak bisa berbuat banyak, selain mempertahankan keras kepala mereka untuk bisa mengalahkan Thanos. Kepulangan Tony Stark (Iron Man) dan Nebula setelah pertempuran melawan Thanos tak berarti apa-apa. Tony sudah terlalu lelah. Ia hanya bisa berharap untuk hidup lagi di kesempatan kedua Ada satu jalan yang mereka temukan. Nebula membisikkan sesuatu pada superhero Avengers. Sayangnya, bisikan ini tidak berarti apa-apa, bahkan ketika Thor sudah mengayunkan palu Mjonirnya. Sayangnya, rasa cinta dan kekeluargaan para superh

BELAJAR MENG-APRESIASI FILM

Gambar
BELAJAR MENG-APRESIASI FILM A. Apresiasi Versus Kritik Film Secara tegas, Marselli menegaskan perbedaan antara apresiasi film dengan kritik film. Apresiasi film menurutnya adalah sebuah bentuk ungkapan penghargaan terhadap sebuah karya film. Menurut Marsel, Apresiasi film adalah sebuah bentuk ungkapan penghargaan terhadap sebuah karya film. Sementara itu mengkritik film dianggapnya hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang mempunyai spesialisasi dibidang kritik film itu sendiri. Apalagi jika kita hubungkan profesi kritikus yang secara awam dianggap tukang cari-cari kesalahan, hal ini tentu saja tidak selaras dengan arti kritik itu sendiri. Sebenarnga kritik film adalah tahap yang lebih lanjut dari proses apresiasi yang membutuhkan bukan sekedar penghargaan ataupun penilaian atas karya itu sendiri melainkan menuntut adanya kemampuan kritis yang tinggi. B. Mengkritisi film Dalam memberikan penilaian secara utuh terhadap film yang dianggap sebagai sebuah proses untuk m

STRUKTUR BERCERITA DALAM FILM

Gambar
STRUKTUR BERCERITA DALAM FILM A. Pola Naratif 1. Struktur Naratif yaitu film yang menggunakan struktur bercerita yang menyampaikan sebuah kisah atau pesan tertentu dimana biasanya cara berceritanya menggunakan urutan kronologis peristiwa. Meskipun begitu, tidak tertutup kemungkinan penggunaan pola flashback. 2. Proses penulisan pola naratif 1. Basic story idea, yaitu membuat ide dasar 2. Narrative synopsis outline, yaitu membuat ringkasan cerita 3. Scene outline/ scene breakdown, yaitu membagi ringkasan cerita kedalam beberapa sekmen 4. First draft, yaitu naskah pertama yang dibuat oleh penulis 5. Final draft script, yaitu naskah final yang ditulis Secara rinciLinda J Cowgill memberikan tahap demi tahap bagaimana proses membuat naskah untuk film naratif yang terbagi atas langkah awal, tengah dan akhir. Pada tahap awal dimulai dengan membahas detil untuk menggodok ide cerita, menata karakter dan emosi serta membuat plot cerita. Pada tahap tengah problem sudah mu

KONVENSI DALAM TATA SUARA

Gambar
KONVENSI DALAM TATA SUARA A. Tata Suara Tata suara (sound) atau penggunaan unsur audio atau suara dalam sebuah film mempunyai fungsi sebagai pemberi kesan hiduo pada unsur visual film tersebut. Efek suara yang efektif dan dapat meraih kesan yang mendalam dibenak audience biasanya bukan karena suara merupakan faktor pelengkap citra visual melainkan suara itu sendiri tampil sebagai citra suara tersendiri. Unsur tata suara 1. Dialog Dialog biasanya mengambil porsi paling besar dalam sebuah film dan biasanya tidak seperti dalam kehidupan sehari-hari yang banyak diwarnai basa-basi dan pembicaraan yang tidak berujung pangkal. Penggunaan dialog sangat penting untuk membantu pemaparan ide/ ceita yang mendukung ilusi realitas yang akan diciptakan dalam film tersebut. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa seorang pembuat film harus berhemat kata dalam merancang dialog menghindarkan pengulangan pesan yang sudah disampaiakan melalui gambar. Narasi Adalah voice over atau suara

KONVENSI DALAM FILM

Gambar
KONVENSI DALAM FILM A. Pengertian Konvensi Konvensi lebih merupakan kesepakatan terhadap prinsip-prinsip dasar mengenai sesuatu hal. Dalam kaitannya dengan film, konvensi diartikan sebagai penerapan prinsip-prinsip film yang dapat diterima atau diyakini audience. Konvensi kadangkala tidak dapat diterima oleh seluruh audience film tapi hanya sebagian audience saja. Konvensi bukanlah sesuatu yang bersifat statis karena konvensi akan berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Macam-macam konvensi 1. Countinuity film Yaitu sebuah penggambaran secara literal atau harafiah realita hidup dalam keadaan yang dapat dipercaya dengan tatanan kronologis yang runtun. Contoh: Gambar CU wajah laki-laki yang berpaling ke kiri sambil tersenyum. Kemudian disambung dengan gambar MS wajah perempuan yang berpaling ke kanan sambil tersipu malu, maka penonton akan memahami bahwa si perempuan tersebut memberikan reaksi yang cenderung menerima maksud si laki-laki.

MANIPULASI WAKTU DALAM FILM

Gambar
MANIPULASI WAKTU DALAM FILM Seandainya film adalah real time sepertinya kehidupan yang sebebarnya, alangkah panjangnya pita yang harus digulung, digunting dan disunting. Alangkah panjangnya pula waktu yang harus dihabiskan penonton untuk menikmati film tersebut (enka) Jenis Jenis Manipulasi Waktu adalah sebagai berikut: A. SCREEN TIME Yaitu melalaui peristiwa yang dinampakkan dilayar misalnya hari, bulan tahun dll. B. Subjektive time Yaitu muncul melalui emosi atau perasaan yang ditunjukkan melalui akting karakter. Contoh: laki-laki yang mondar mandir menunggu lama istrinya melahirkan. C. Compressed waktu Yaitu biasanya dibuat melalui pembuatan sekwen, sciene atau shot dengan setting waktu yang berbeda, bisa dibantu juga dengan penggunaan cut. Contoh: orang yang turun dari mobil kemudian disambung dengan dia menutup pintu. D. Long take Yaitu shot tunggal yang menunjukkan periode waktu tertentu yang kelihatan natural karena hampir sama dengan kenyataan. E

MEMAHAMI (LAGI) GERAKAN KAMERA (JUGA) GAMBAR

Gambar
MEMAHAMI (LAGI) GERAKAN KAMERA (JUGA) GAMBAR A. TUJUAN GERAKAN KAMERA      Dalam film, gerakan kamera adalah faktor yang sangat penting untuk memvisualisasikan naskah serta menambah efek fungsional maupun artistik dari gambar yang dihasilkan oleh kamera. 1. Gerakan Panning a. Tujuan Fungsional/teknis 1. Mengikuti gerakan subyek/keinginan untuk menunjukkan situasi 2. Menunjukkan bagian satu mempunyai hubungan dengan satu sama lain. 3. Menunjukkan pandangan secara keseluruhan. 4. Menghindari subyek/objek yang tidak diinginkan. b. Tujuan Artistik 1. Menghubungkan beberapa subyek yang terpisah. 2. Memperlihatkan hubungan bagian satu dengan yang lain. 3. Memperlihatkan sebab akibat. 4. Mengalihkan titik perhatian penonton. 5. Membangun ketegangan yang mempunyai dampak pada penonton. 2. Gerakan Pedestal up a. Tujuan fungsional/teknis 1. Melihat gerakan secara keseluruhan. 2. Menghindari subyek/objek yang ada di latar depan gambar. b. Tujuan Artistik 1. Melihat